Rabu, 14 Maret 2012

Cara Membuat Pupuk Organik Cair

Pupuk organik, sampai sekarangpun masih banyak petani enggan menggunakan tambahan pupuk organik. Masih saja pupuk pokok adalah pupuk kimia, dengan alasan mudah didapat, mudah di gunakan, hemat waktu dan tenaga. Jika pupuk organik misal pupuk kandang, abu, kompos dll, repot betul menyebarkankannya, butuh waktu dan tenaga yang banyak untuk menggunkannya.
Bisa saja para petani membuat pupuk organik sendiri, tentu agak  repot sedikit dan banyak belajar. Mudah-mudahan setelah berhasil para petani akan ketagihan membuatnya. Berikut caranya :

Bahan dan Alat:
1 liter bakteri Misal EM4
5 kg hijau-hijauan/daun-daun segar (bukan sisa dan jangan menggunakan daun dari pohon yang bergetah berbahaya seperti karet, pinus, damar, nimba, dan yang sulit lapuk seperti jato, bambu, dan lain-lainnya)
0,5 kg terasi dicairkan dengan air secukupnya
1 kg gula pasir/merah/tetes tebu (pilih salah satu) dan dicairkan dengan air
30 kg kotoran hewan
Air secukupnya
Ember/gentong/drum yang dapat ditutup rapat

Cara Pembuatan:
Kotoran hewan dan daun-daun hijau dimasukkan ke dalam ember.
Cairan gula dan terasi dimasukkan ke dalam ember.
Larutkan bakteri ke dalam air dan dimasukkan ke dalam drum, kemudian ditutup rapat.
Setelah 8-10 hari, pembiakan bakteri sudah selesai dan drum sudah dapat dibuka.
Saring dan masukkan ke dalam wadah yang bersih (botol) untuk disimpan/digunakan.
Ampas sisa saringan masih mengandung bakteri, sisakan sekitar 1 sampai 2 liter, tambahkan air, terasi, dan gula dengan perbandingan yang sama. Setelah 8-10 hari kemudian bakteri sudah berkembang biak lagi dan siap digunakan. Demikian seterusnya.

Kegunaan:
Mempercepat pengomposan dari 3-4 bulan menjadi 30-40 hari.
Dapat digunakan langsung sebagai pupuk semprot, apabila tanah sudah diberi kompos (subur), tetapi apabila tanah kurang subur/tandus, penggunaan langsung sebagai pupuk tidak dianjurkan.
Pupuk cair (larutan bakteri) ini tidak diperbolehkan untuk dicampur dengan bakteri lain, terutama bahan kimia atau bahan untuk pestisida lainnya seperti tembakau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar